Selasa, 25 September 2012

The Power of Words (2)

Hidung saya ini pesek. Peseknya ya.. bener2 pesek. Kalo pake kacamata, suka melorot. Kalo dari samping, yang keliatan cuman belendungan kecil doang, bukan segitiga kayak yang hidungnya mancung. Kalo dari atas, selain jidat, ada gundukan kecil yang merupakan tempat dua lobang hidung.



Nah kalo pakai masker, karena hidungnya pesek, kadang mulut sama hidung keliatan sama tingginya. hehe.. kadang, karena dasarnya saya iseng, saya malahan sukanya nutupin mulut dan biarin hidung saya tidak tertutup masker. hehe..

Saya emang aneh..

Setelah saya pikir-pikir nih, ternyata memang kita lebih perlu masker mulut ketimbang masker hidung+mulut.

Kenapa?

Soalnya hidung kan gak berlidah. sedangkan lidah tak bertulang.

hadah...

Masker Mulut

"Emang.. gue tahu.. gue tuh orangnya bego... enggak bungkin bisa setara dengan dia.."

"Kita nih.. udah miskin.. tambah miskin lagi kalau begini!!"

"Yah, terima nasib aja, namanya kita orang kecil, enggak punya kuasa.."

"Pakaiannya bagus-bagus mulu, beda dengan gue, yang butut mulu dipake.."

"Gue tahu kalo gue bukan apa-apa, tapi jangan ngerendahin gue banget dong!"

Sering gak kita dengar kalimat-kalimat diatas? Kadang diucapkan teman, sahabat, anak, ibu, pasangan, atasan, bawahan, orang sekitar, terus tertangkap di telinga kita.

Pernahkah terpikir, kalau ucapan kita yang sambil lalu itu atau ucapan ketika rada kesel atau sedang bercanda itu BISA menjadi NYATA, hanya karena kita sering mengucapkannya?

Otak kita dan alam bawah sadar kita ini saling terkoneksi. Apa yang keluar dari mulut, itulah yang otak kita ini pikirkan. Dan masalahnya, hal ini sering jadi sugesti langsung ke arah kita.

Kalau kita sering ngomong, mungkin maksudnya merendah, kalau kita ini bego, alam bawah sadar kita akan merekam hal ini, dan membuat seluruh tubuh kita terlihat dan berkelakuan bodoh.

Kalau kita sering menganggap diri kita ini 'kecil' dan tidak punya kuasa atas apapun, jangan heran kalau tiba2, misalnya, anak atau bawahan atau orang lain tidak menganggap apapun yang kita katakan dan contohkan.

Kalau kita suka dan hobi mencemooh diri sendiri, ya.. pakaian butut lah, sepatu butut lah, muka bututlah.. entah dengan maksud bercanda atau beneran minder, kita akan selamanya terperangkap pada hal tersebut yang mengakibatkan turunnya Percaya Diri.

Yang namanya Percaya Diri kan ada dua kata: Percaya, dan Diri.

Percaya banget! sama apa?

Sama diri sendiri!

Kalau orang yang curigaan melulu, biasanya enggak pede. Karena dia tidak Percaya pada Dirinya sendiri. Toh dirinya bagus, dia anggap jelek. Dirinya kaya, bilangnya miskin, gak punya duit melulu. Padahal dirinya pintar banget, tapi selalu mengeluh dan ngakunya bego.

Seperti yang sudah saya tulis kemarin, kata-kata yang kita ucapkan justru malah berbalik pada diri kita. Makanya berbuat baiklah pada kata-kata kita. Kalau sekiranya tidak bisa, ya.. pake deh yang namanya Masker Mulut. Enggak ada kan? Hehhehe...

Kita tidak akan bisa menghargai orang lain, teman, sahabat, atasan, bos besar, pasangan, pacar, binatang peliharaan; kalau kita tidak pernah menghargai diri sendiri. Hargai lah diri sendiri. Kalau berkata-kata, yang bagus2 aja, yang positif aja.

Kalimatnya jadi berubah, yang tadinya:"Yah, maklumlah.. saya cuman karyawan rendahan, mana mungkin...."

Sekarang:"Yah, maklumlah... saya cuman karyawan rendahan, gaji miliaran.."

Nadanya sama. tapi kalimatnya beda. Alam bawah sadar akan merekamnya juga dengan cara berbeda. Energinya positif.

Dulu:"Gue tahu gue bego di mata lo.."
Sekarang:"Gue tahu, gue pinter dan cool dimata lo.."

Dulu: "Enggak mungkin laaaahhh, kan kita orang kecil.. ga bisa apa-apa.."
Sekarang: "Enggak mungkin laaahh, kan kita orang kecil dan cute.."

Ahahaha

Sudah ya saya mau ditarik sama teman saya. Mau bergaul kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar