jaman saya dulu uang bayaran sekolah disebut uang spp. klo jaman saya STM taun 1998-2001, itu uang sppnya 85rb. itu udah termasuk besar banget. kemaren adek saya yang baru lulus, uang spp SMA nya 350rb. saya juga sempat dengar berita kalau uang spp untuk STM ada yang 500rb sebulan.
fantastis!!
bayangkan uang spp nanti untuk anak2 kita SMA. bisa 1jt lebih.
ah sekarang kan masih sekolah, jangan pikirin itu dulu.
pikirin aja gini dulu: kalau saya tidak masuk sekolah 1 hari saja, berapa rupiah kerugian saya?
hehe
Kalau dengan selentingan sebulan itu 500rb, 1 bulan kan ada 30 hari, dikurangi hari minggu jadi cuman ada 26 hari.
500rb:26 hari=19.230,76 dibulatkan ke atas jadi 19.300 rupiah
kalau tidak masuk sehari, karena bolos atau sakit atau cabut, rugi 19.300 rupiah. karena kebanyakan kalau pelajaran itu kebanyakan begitu2 saja, bikin bosen, bikin ngantuk, atau karena hari itu pelajarannya gak ada yang bisa masuk ke otak, biasanya solusinya adalah bolos atau cabut. saya juga dulu pernah kok cabut hehehe. tapi dulu saya gak mikir itung2an uang spp diatas, cuek aja, toh yang bayar orang tua.
yang sebenarnya rugi adalah kita, 'konsumen' sekolah. karena sudah bayar, tapi tidak dapat 'barang'nya. karena kita kabur dengan sebab sakit,bolos,cabut tadi. rugi bandar dunk? ah tapi sedikit ruginya. eits, tunggu dulu! dibeberapa sekolah, untuk praktek saja bisa bayar sendiri, terpisah dari uang spp. kalau setelah pelajaran selesai ada praktek, kita gak ikutan praktek, padahal sudah bayar uang praktek bulanan dan spp bulanan.. rugiiii..
saya tidak menyuruh untuk menghitung semua yang kita keluarkan untuk sekolah, bisa pusing ngitungnya! dengan uang spp itu, pihak sekolah bisa membayar semua tagihan, bayar gaji guru, bayar karyawan, bayar uang gedung, bayar ini itu.. makanya kita hanya dapat totalnya saja. dan itu sudah termasuk 'keuntungan' yang diambil dari tiap murid loh. kalau sekolahnya bagus, bayarannya juga 'bagos'.
tapi ada baiknya juga kita tahu perinciannya. walau prakteknya sekolah bisa dijadikan ajang korupsi besar2an di awal semesteran. hehehe.. tapi bagaimanapun, kita harus sekolah dan butuh sekolah. sebagai perbandingan saja, kalau tidak masuk sehari, bisa rugi berapa rupiah.
segalanya memang tidak diukur dengan uang. pasti. tapi angka spp itu valid. per tahun naik. dan angka anak2 yang cabut dan bolos per bulan pun bisa naik. yang rugi kan si murid juga, ya cuman kan kadang kita gak pikir kesitu. hal ini akan sangat berbeda kalau kita sekolah dengan bayaran spp sebulan 500rb, tapi kita bisa menghasilkan uang 1jt perbulan misalnya. paling tidak, tidak akan rugi2 amat hilang duit 500rb. paling2 mewek.
mulai sekarang coba cek, biaya2 untuk sekolah berapa per bulannya, bagi dengan 26 hari waktu sekolah. kita sudah tidak masuk berapa hari, rugi berapa rupiah.
bayangkan kalau 1 hari saja ada sekitar 20 murid dalam 1 sekolah tidak masuk, dan kalikan dengan 19.300 rupiah tadi, kalikan dengan 26 hari. wow!
Analisa yang bagos... well, baru 'ngeh nya sekarang ya bu, ketika kita sudah ada tanggung jawab. Dulu mah boro boro ngitungin begituan..
BalasHapus