Rabu, 11 Januari 2012

boroskah saya?

Sebelumnya, saya mau kasih contoh beberapa teman saya:

1. ada yang untuk makan siang di luar saja, si A selalu minta ditraktir atau mengharap ditraktir.
2. ada yang selalu belanja, tapi selalu didatangi tukang tagih kartu kredit ke kantor.
3. ada yang kehidupannya kelihatan wah, tapi beli teh botol sosro aja mesti bayar akhir bulan.
4. ada yang punya kartu kredit gold, tapi gajinya hanya 4jt sebulan.

wew

pertanda apa ini?

siapa yang salah? boroskah mereka??

menurut KBBI dsini, boros adalah berlebih-lebihan dlm pemakaian uang, barang, dsb; lepas, terurai (tt tali yg dikaitkan); banyak dlm pemakaian tenaga, bensin, dsb (tt mesin dsb):

kita pakai yang pertama aja deh yaitu berlebih-lebihan dlm pemakaian uang, barang, dsb;

untuk kata ini, sangat riskan memang, kalau kita tidak mengaca pada diri sendiri.

a. misalnya, nih, kita dijatah uang jajan dari orang tua, sehari 10rb. ongkos 4rb pulang-pergi, sisanya 6rb. bisa beli makanan buat jajan siang dan sore. ada uang lebihnya 2rb. kalau dalam kondisi begini, kita tidak boros.

b. misalnya, jatah sehari uang jajan 10rb, ongkos 4rb, sisa 6rb, jajan sana sini, habisnya 8rb. berarti uangnya kurang 2rb. yang 2rb sisanya, minta jajanin temen ato ngutang di warung dulu. kondisi begini, termasuk boros.

c. misalnya, jatah sehari uang jajan 10rb, ongkos 4rb, sisa 6rb. yang sisa 6rb ga dijajanin, tapi buat jajan makan siang minta dibeliin temen 1 gank, biar gratis, dan uang sisa 6rb ga diutak atik. kondisi ini saya juga, dengan sangat menyesal, dikatakan boros.

menurut saya, boros adalah kondisi dimana uang yang kita keluarkan melebihi dari kemampuan kita. misal mau jajan yang 8rb, jelas2 dikantong cuman 6rb, tapi maksa mau jajan yang 8rb. atau punya uang 6rb, tapi bilangnya ga punya uang, maunya gratisan aja, tempel sana sini biar dapet gratis, ini juga boros.

kenapa?

kita harus tahu hukum uang.

hukum uang adalah memberi, memberi, baru menerima.
misalnya, kita pengen nih dapet duit banyak. tapi kita gak mau nih bantuin teman atau kerabat yang sedang membutuhkan uang. kalo mau ngebantu duitnya kasih dikit2 aja, gak mau banyak2. takut rugi, atau takut duitnya habis. wajar. tapi kalau kita lihat hukum uang di atas, kita harus memberi lebih banyak 2 kali lipat untuk mendapatkan benefit dari uang yang kita beri.

kenapa?

karena uang yang kita gunakan saat ini, dalam hal ini adalah rupiah, nilainya sebenarnya tidak ada, alias 0, kalau tidak kita beri ke orang. orang yang kaya bukan orang yang nyimpan duit banyak, tapi orang kaya adalah orang yang punya aset cukup untuk seumur hidupnya. jadi kalau mau boros, boros lah dalam memberi, bukan dalam hal yang bersifat konsumtif seperti jajan tadi.

dalam 3 contoh uang jatah jajan 10rb diatas, yang harus dijalankan adalah yang sisa 2 rb (a). kenapa? karena hal ini akan menekan keinginan dan gaya hidup kita ketika kerja nanti dalam soal uang. nah, harus tahu rumus yang kedua,



Pendapatan selalu lebih kecil atau sama dengan Pengeluaran. kalau bisa sampai sisa 2rb sehari, nanti ketika masuk ke lapangan kerja, yang 2rb itu bisa sangat bernilai untuk dibelikan aset.

disiplinkan diri dalam hal kecil seperti uang jajan ini agar tidak menjadi seperti 4 teman2 saya di atas. untuk yang selalu minta gratisan, hal ini akan menjadi semacam bom waktu, karena uang yang disimpan kuat2 karena melulu minta traktir atau gratisan, bisa bocor seketika tanpa tedeng aling2, bablas habis begitu saja, karena anggapannya yang disimpan itu bernilai. padahal uang hanya akan bernilai kalau sudah menjadi aset.

rugi kalau tidak bisa mendisiplinkan uang jajan sendiri. kalau didiamkan hal ini akan terus saja berlanjut sampai kerja dan punya gaji. gaji terbang kemana.. gak tau rimbanya, hanya karena tidak disiplin dalam soal duit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar