Senin, 22 Oktober 2012

kakek kakek

Saya pesen ya sama pembaca yang ganteng2, yang cute2, yang cantik2...

Kalau punya kakek atau bapak yang sudah tua dan sedikit pikun, apalagi sikapnya sudah kembali seperti anak2 lagi; kalau kemana2, tolong diantar ya. jangan dibiarin sendiri. kasihan. nanti nyasar. nanti nyelonong aja kemana2. nanti kalau lapar haus, minta2 ke orang lain.
Tidak apa repot sedikit, yang penting mereka ada di bawah pengawasan kita. awasi lah dengan penuh kasih sayang ya.

--

Tadi saya naik kopaja. ongkos kopaja kan 2 ribu ya, saya kasih ke kernetnya lembaran 5 ribu. kembalinya? ya, 3 ribu dong hehe.. lembaran 2 ribu dan recehan gopek 2.

Seorang kakek disebelah saya tahu2 menyodorkan tangannya.
"Minta itu." Minta kembalian saya maksudnya. Kembalian yang lembaran 2 ribu. saya langsung kasih saja. saya langsung mikir, ini kakek2, pasti udah tua banget ya, sampai dia sudah seperti anak kecil saja, minta ini itu tinggal tunjuk dan tidak malu lagi. saya kasihan. lalu sisa gopek 2, saya kasih lagi. saya liat dompet kecil saya, hehehe.. abis dong ongkos.. 

Lalu si kakek mengoceh ini itu. dia bilang, dia di jakarta dari tahun 1950-an. dulu, gedung Sampoerna Strategic itu adalah pabrik pakaian milik orang Cina. saya nyengir2 saja. di pikiran saya, gimana ya ongkos pulang saya. hahaha... 

tu kakek turun di Polda. Oh iya, kernet juga sempet kasih 2 ribu ke dia.

Kakek2 itu, pakaiannya rapih. hanya saja senang ngoceh sana sini. kadang omongannya tidak jelas. dan kalau sudah lihat duit, wah bisa langsung minta tanpa 'maaf' malu. dia pergi sendiri loh, tidak ada yang antar. saya kasihan. kemana ya anaknya? atau cucunya? atau ponakannya? atau siapa pun yang termasuk keluarganya yang masih sehat muda dan kuat. kenapa mereka tak peduli?
Lain hal kalau si kakek masih sehat mentalnya, belum balik ke mental anak kecil lagi. dan belum ngomong ngalur ngidul. enggak apa2 itu pergi sendiri.

Peka lah, peka lah.. kasihan loh yang begini.

Kita juga tidak muda terus kan? suatu saat kita bisa seperti itu.

--

Kemarin dulu saya juga sempat bertemu nenek tua yang lupa membawa ongkos di angkot. saya kasih saja yang ada di kantong saat itu, diluar ongkos.
padahal nenek itu masih sehat, buktinya, dia sampai tidak lupa membawa air teh yang diplastik untuk dirinya minum.
seteleh dia meraba kantongnya, memeriksa kantong di celana, di dalam 'maaf' kutang, enggak ketemu uangnya. saya sudah feeling, dia pasti lupa sama uangnya.
saya kasih saja. lupa saya kasih berapa, yang pasti senyumnya kembali merekah ketika dia menerima uang dari saya.

--

Penting bagi kita untuk peduli dan peka terhadap generasi tua kita, mulai lah dari keluarga. Jangan dicuekin.
Sayangi mereka. kalau sikap mereka sudah kembali menjadi seperti anak kecil, sayangi mereka seperti mengasuh seorang anak. karena saat itu mungkin ingatan mereka sudah mulai diambil Tuhan, lalu fisik, kedewasaan, dll.
Intinya, bersabarlah. dan berdoalah agar kita tidak seperti mereka ketika kita tua nanti.

Hiduplah untuk 100 tahun. melihat cucu dan cicit dewasa. tapi jangan sampai sakit2an, atau merepotkan mereka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar